Selasa, 27 Desember 2011

mengapa c.i.n.t.a. cenderung g.a.g.a.l. !?

syair cint♥ anisya

mengapa c.i.n.t.a. cenderung g.a.g.a.l. !?
by : anisya dinov♥
manila, 3 desember 2011

 


bismillahir rahmanir rahiim

sahabatku sayang...

dari di antara sejumlah masalah c.i.n.t.a.
sangat banyak kita dengar pernyataan ‘fals
yang mengeluhkan suatu bentuk penyesalan
lantaran diri telah merasa optimal, tapi hasilnya nihil !?

“aku sudah berkorban banyak untuk dia...”
“kurang setia apa lagi aku sama dia...”
“keluarga & teman aku jauhi demi dia...”
“setiap kali dia butuh aku selalu ada untuknya...”


ya, ya, yaa... terlalu banyak ragam keluhan
jika kalimat sejenis di muat satu per satu
padahal jawaban nasihatnya hanya satu kalimat;
itulah akibat dari berharap kepada manusia !

padahal keimanan seseorang bisa saja ‘futur’
begitu juga bentuk kelabilan serta kelalaian
hari ini ia mungkin menjadi teman baikmu
esok bisa jadi sebaliknya atau kebalikannya.

perhatikan & waspadai juga keberadaan ‘sinkretisme
yakni mencampur aduk antara haqq dengan bathil
suatu faham yang dapat meracuni akidah seseorang
sehingga ‘kebaikan’ nomer satu baginya, bukan islam !?

jika sekadar kebaikan atau kejahatan yang di ‘stressing
bukan mustahil ajaran kafir yang sepintas tampak baik
akan ia imani sebagai bentuk kebenaran layaknya al haqq.
padahal itu menurut syariat merupakan perihal bathil !

sebutlah sebagai contoh misalnya budaya ‘valentines day’.
sepintas tampak mesra karena di ‘klaim’ sebagai hari kasih sayang.
padahal ia memperingati runtuhnya kerajaan islam di spanyol
sekaligus pembantaian terhadap kaum muslimin ketika itu.

begitu juga kepercayaan pada sosok yang di anggap baik
lantas ia ‘taqlid & ghuluw’ men-dewa-kan orang tersebut
sehingga apapun yang bersumber darinya di anggap shahih
tanpa melakukan ‘cross check’ kepada al qur’an & as sunnah.

astaghfirullah wa na’udzubillah tsumma na’udzubillah
duhai sahabat, ingatlah tatkala allah ta’ala berfirman;

jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi ini
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan allah
mereka tak lain hanya mengikuti prasangka belaka
dan mereka tak lain hanya berdusta kepada allah
.” (al an’aam 116).

izinkanlah vanya menyampaikan sebentuk nasihat
tentang suatu perkara yang mungkin saja terlupakan
apalagi diri sudah merasa berbuat paling optimal
meski itu hanya sebatas perasaan, bukan keimanan !?

bisa jadi suami & istri sudah optimal berbuat kebaikan
kemudian menyesalinya karena dirasa tak sesuai harap.
maka pahamilah ‘hujjah’ yang kutuliskan sebelum ini
sudahkah kita benar-benar baik kepada allah ta’ala !?

mungkin saja kamu sudah berkorban demi pasangan
lalu menerapkan perihal baik yang dikatakan oleh dunia
tetapi sayangnya tidak diselaraskan dengan prinsip al haqq.
apakah ini yang dikatakan telah berbuat baik kepada allah !?

kamu bahagiakan istri dengan menuruti permintaannya
padahal kemampuan dirimu tak mungkin menyanggupinya.
demi cinta, akhirnya kamu berani menghalalkan segala cara !?
apakah dengan begitu kamu telah berbuat baik pada semuanya !?

kamu serahkan kesucianmu dengan dalih atas nama cinta
padahal kamu tahu bahwa ia m.u.t.l.a.k. hak suamimu saja.
lantas seenaknya kamu katakan “tak pakai hati”, ketika cinta berakhir.
apakah dengan begitu kamu telah berbuat baik pada semuanya !?

percayalah, jika diri hanya mengacu pada kebaikan dunia
sungguh orang-orang yang di laknat allah ta’ala sekali pun
juga banyak di antara mereka yang memiliki sifat baik
termasuk hewan, tumbuhan, bahkan sosok i.b.l.i.s. !?

“lho kok i.b.l.i.s. dikatakan mempunyai ‘sifat baik’ !?”
nah lupa kan, bahwa tolong menolong itu sifatnya baik ?
bukankah i.b.l.i.s. selalu bahagia menolong siapa pun
apabila itu bertujuan untuk ingkar kepada allah ta’ala !?

allah ta’ala berfirman dalam surah al israa’ ayat 36

janganlah kamu mengikuti sesuatu
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
sesungguhnya pendengaran, penglihatan & hati,
semuanya itu akan diminta tanggung jawabnya
.”

duhai sahabatku yang disayang oleh allah ta’ala...
sikapilah setiap permasalahan dengan b.i.j.a.k.s.a.n.a.
ketimbang mengurai kesalahan tapi melupakan sebab
atau membiarkan diri terjerumus dalam kubangan yang sama.

camkanlah tiga prinsip yang insyaallah menjadi ‘revisibilitas
pertama; c.i.n.t.a. kepada allah adalah mutlak segalanya.
kedua; mengembalikan semua urusan bersama al haqq.
ketiga; berbuat baik bukan untuk pamrih kepada manusia.

wallahua’lam bis shawab




barakallah fikum
wassalamualaikum w.w.
anisya dinov♥


Tidak ada komentar: