Selasa, 27 Desember 2011

Apakah Bahagia Itu !?

syair cint♥ anisya

B.A.H.A.G.I.A. (Apakah Bahagia Itu !?)
Short Adlibs by : Ud@dIVe~ dRadio-man
Jakarta, 9 Desember 2011

 


Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh


Sahabat kami yang dimuliakan oleh Allah ta'ala...

Bagaimanakah cara kita mengukur kepuasan diri yang sebenarnya!?

1. Apakah tatkala diri memiliki harta berlimpah ?
2. Mempunyai banyak ilmu dan kepandaian ?
3. Banyak teman dan di senangi mereka ?
4. Punya pasangan cantik/tampan sesuai selera ?
5. Atau berhasil menduduki pangkat dan jabatan yang bergengsi ?


Saya meyakini insyaAllah tidak begitu, meski (terkadang) semua itu bisa jadi memuaskan serta menyenangkan hati.

Namun ujilah kepuasan diri yang sebenarnya, dengan cara bertanya SEJUJURNYA kepada diri, "Apakah aku sungguh BAHAGIA !?" Ya, memang betul bahwa Islam tidak melarang umatnya untuk memperoleh (semisal) 5 poin di atas. Namun permasalahannya adalah, BAGAIMANA CARA KITA MENJEMPUTNYA BERSAMA KEIMANAN.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. At-Taubah 121).

Apabila diri kita senantiasa merasa BAHAGIA sejak mata terbuka di waktu subuh, hingga mata pun akhirnya di pejamkan pada malam hari, insyaAllah yang demikian itulah kepuasan diri yang sebenarnya.

Yakinlah duhai sahabat kami tersayang, ketika itu terjadi, maka keridhaan kita terhadap segala ketentuan yang dititipkan oleh Allah ta'ala, insyaAllah telah terwujud sebagaimana mestinya. Bahwa suka--duka--kaya--miskin--berhasil--gagal--sehat--sakit--selamat--musibah--dan lain sebagainya yang sifatnya selalu berbeda, merupakan bentuk ujian dari Allah ta'ala yang kita syukuri dan bersabar terhadapnya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman : "Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabb-mu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya." (QS. Huud 108).

Maka duhai sahabat, mari kita kejar dan wujudkan bentuk BAHAGIA yang sebenarnya, sehingga insyaAllah kita pun tak pernah mengenal apa yang di sebut 'keluhan' ataupun 'berandai-andai' terhadap sesuatu yang telah berlalu.

Wallahua'lam bish-shawab





 
Barakallahu fiekum
Wassalamu'alaykum wr.wb.
Ud@dIVe~ dRadio-man


Tidak ada komentar: